Mungkin kita cukup familiar dengan kenyataan bahwa bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya adalah bilangan positif. Tetapi, dapatkah kita menjelaskan mengapa hal tersebut benar? Seringkali di sekolah dasar kita tidak diberikan alasan dan hanya mendapatkan indoktrinasi, “Pokoknya begitu.”
Bilangan negatif ditemukan ketika orang hendak memperkenalkan penjumlahan suatu bilangan yang menghasilkan angka nol. Misalkan (–3) + 3 = 0. Di dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam suatu relasi dagang, orang menganalogikan bilangan negatif dengan “berhutang”. (–4) + 5 = 1 dapat dibaca sebagai “berhutang 4 dibayar 5 sisa 1”. Demikian pula (–4) + (–5) = -9, “berhutang 4 dan berhutang lagi 5 hasilnya berhutang 9”. Bilangan negatif cukup mudah dipahami di dalam operasi penjumlahan.
Bilangan negatif ditemukan ketika orang hendak memperkenalkan penjumlahan suatu bilangan yang menghasilkan angka nol. Misalkan (–3) + 3 = 0. Di dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam suatu relasi dagang, orang menganalogikan bilangan negatif dengan “berhutang”. (–4) + 5 = 1 dapat dibaca sebagai “berhutang 4 dibayar 5 sisa 1”. Demikian pula (–4) + (–5) = -9, “berhutang 4 dan berhutang lagi 5 hasilnya berhutang 9”. Bilangan negatif cukup mudah dipahami di dalam operasi penjumlahan.
0 comments:
Post a Comment