Dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ada dua hal yang harus dibedakan yaitu, “Pengajaran” dan “Pendidikan” yang harus bersinergis satu sama lain. Adapun menurut beliau pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan). Sedangkan pendidikan mengarah pada memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Jadi jelaslah bahwa manusia yang merdeka adalah manusia yang hidupnya secara lahir dan batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi ia mampu bersandar dan berdiri di atas kakinya sendiri. Artinya sistem pendidikan itu mampu menjadikan setiap individu hidup mandiri dan berpikir sendiri. Sistem pendidikan yang sebenarnya adalah bersifat mengasuh, melindungi, dan meneladani. Maka untuk dapat mencapai ini perlulah ketetapan pikiran dan batin yang akan menentukan kualitas seseorang sehingga rasa mantap tadi dapat tercapai.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara di atas sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah secara khusus. Dimana pemikiran tersebut sangat mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional di Indonesia berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003, yakni "Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." Pola pendidikan dan pengajaran di sekolah yang kadang mengutamakan guru sebagai fasilitator atau pengajar dan melupakan posisi guru sebagai figur keteladanan bisa menghambat pendidikan karakter bagi peserta didik.
Setelah mempelajari modul ini, saya berharap bisa mengaplikasikan pemikiran-pemikiran KHD di sekolah agar peserta didik bisa merasakan belajar yang sesungguhnya dan merdeka tidak hanya lahiriah saja melainkan batin juga. Selain itu, saya juga bisa mengetahui konsep pemikiran KHD terkait pendidikan yang sangat luar biasa dari modul ini. Dengan menerapkan konsep pemikiran KHD di sekolah, pembelajaran tidak hanya berpusat pada peningkatan kemampuan intelektual peserta didik saja, melainkan pengembangan karakter mereka juga. Dalam belajar, peserta didik tidak hanya di kelas saja, akan tetapi mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka sebanyak-banyaknya di luar kelas.
0 comments:
Post a Comment